About Me

Fragrance atau Pewangi untuk plastik, apa mungkin?

[catan-kuliah-engineer] Sampah merupakan imbas dari produksi yang dihasilkan manusia dari konsumsi setiap hari. Sampah ini bisa berbentuk sampah organik seperti sisa makanan dan sampah non organik (an-organik) seperti plastik. Pada sampah-sampah organik, biasanya jika dibiarkan terlalu lama akan meninggalkan bau yang tidak sedap.

Hal ini diakibatkan oleh bakteri yang ada didalam sampah tersebut. Bakteri hidup secara aerob dan an-aerob. Dan kebanyakan bakteri yang hidup di tempat penampungan sampah, merupakan bakteri-bakteri aerob. Jangankan sampahnya, bau sampah pun kian mengganggu jika ia ada didekat kita dan mengganggu kesehatan. Bau ini muncul dikarenakan aktivitas metabolisme bakteri dalam mengurai sampah organik, menjadi gas acetat atau gas metan.

Walau sudah diikat dalam kantung plastik, baunya kadang masih tercium keluar. Lalu bagaimana cara mengatasi bau ini? Beruntunglah, kini kita bisa meminimalisir bau yang ada di sampah, hal ini menjadi mungkin karena adanya Plastic Additive yang memiliki kemampuan meminimalisir bau atau dikenal sebagai fragrance.

 Kemampuan ini sebenarnya sudah umum diapplikasikan untuk plastik pengemas makanan, tujuannya adalah menjaga aroma didalam bungkusan, agar makanan tidak bau apek. Mungkin dalam benak kita, fragrance seperti semacam deodorant, yang disemprotkan ke permukaan kemasan plastik. Hal ini salah besar, karena fragrance untuk plastik ini ditambahkan saat awal plastik dibentuk.

Plastik pembungkus makanan siap saji
Hal ini lebih efisien dan aman daripada penyemprotan atau memasukannya seperti silika gel. Namun karena sifat fragrance yang mudah menguap pada suhu tinggi, maka applikasi dari plastic additive ini terbatas. Dengan demikian, maka penambahan fragrance pada plastik sampah mungkin adanya.

Post a Comment

0 Comments